Minggu, 05 Juni 2016

masih aja.

kok judulnya masih aja?maksudnya apasih ant?

buat seseorang yang dulu pernah singgah(alay lo ant), yang dulu selalu aku bangga-banggain, yang aku udah tulus banget sama dia. bukannya dia pertahanin aku tapi malah ninggalin tanpa sebab yang jelas dan dia malah balik lagi sama orang lain atau masa lalu dia dulu. padahal dulu dia bilang kalo dia lagi mau sendiri. mungkin itu cuma alasan dia buat ninggalin. aku ngga ngerti kenapa dia sejahat itu. sampe sekarang dia ilfeel-ilfeelin aku, dia benci aku, entah aku salah apa...huf hina banget kayanya:(
sekarang aku mau mulai perbaikin diri, dari luar&dalam, mau coba lebih baik lagi biar aku engga di ilfeel-ilfeelin kaya gitu. biar engga diperlakuin kaya gitu lagi sama cowok dan aku mau stop yang namanya ngejar-ngejar cowok duluan wkwk yang harep-harepin cowok ga wajar kaya aku dulu. mungkin karna aku terlalu tulus jadi aku kaya gitu. aku mau buktiin kalo seorang antya yang dulu alay lebay dan ngeilfeelin sekarang dan kedepannya udah berubah jadi yang lebih baik. alhamdulillah...aku makasih banget buat dia dan buat orang-orang yang perkataannya suka bikin aku down gitu. kalo gaada mereka aku mungkin masih tetep kaya dulu. aku gabakalan ada pikiran buat berubah. jadi buat apa aku pikirin terus cuma buang-buang waktu aja. bener kan? so cheer up for today, tomorrow, dan seterusnya!:)))

Jumat, 03 Juni 2016

;&

karna gue lagi gabut banget sekarangg wqwq whicis gue emang mageran orangnya. hm. gue mau ngepost blog aja deh.

gue lagi ujian kenaikan kelas dari hari rabu kmrn - 13 juni 2016. dari sekian temen-temen gue pada udah selesai uas tapi gue masih uas sampe puasa nanti. mau crying tau ga. gue sekarang lagi libur sampe rabu besok dan lanjut uas lagi hari kamis. menurut gue cuma sekolah gue doang yang aneh. uas dijeda sama libur, gaenak banget. huft yasudala let it flow saja.
dan gara-gara kmrn gatau kenapa sekarang jadi sakit gini eh ngga tau deng ini sakit atau engga but i feel so tiring tired tiree. mungkin karna efek kobam matematika pusingnya masih kerasa sampe sekarang, gila gue capek banget pas nyampe rumah langsung tidur gitu. ohiya sebelumnya gue nonton dulu sama temen gue dan itu pun sebenernya tidak direncanakan bcs gue gabut pulang jam 12. akhirnya nonton warcraft, satu-satunya film yang blm gue tonton karna dari sekian film yang lagi now showing dibioskop udah gue tonton semua. ketauan deh gabutnya HAHA. pas nonton juga gue rada ngantuk gitu kan udah ngefeel capek banget. trs dijalan pulang juga macet paraahh rasanya udah pengen cepet-cepet nyampe rumah aja, alhasil ++pusing. nyampe rumah udah kaya orang abis lari marathon wqwqwq. gue langsung tidur sampe pagi jam 10.45..........itu kayanya udah siang ya ant. tapi masih kerasa ngantuk banget mata berat + pusing + flu + radang(ini karma gue ngeledekin temen gue yang lagi radang). sampe sekarang masih gaenak banget sumpa. udah ah sampe sini aja.

Kamis, 19 Mei 2016

photograph

Loving can hurt
Loving can hurt sometimes
But it's the only thing that I know
When it gets hard
You know it can get hard sometimes
It is the only thing that makes us feel alive

We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Hearts are never broken
Times forever frozen still

So you can keep me
Inside the pocket
Of your ripped jeans
Holdin' me closer
'Til our eyes meet
You won't ever be alone
Wait for me to come home

Loving can heal
Loving can mend your soul
And it's the only thing that I know
I swear it will get easier
Remember that with every piece of ya
And it's the only thing we take with us when we die

We keep this love in this photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Our hearts were never broken
Times forever frozen still

And if you hurt me
That's OK, baby, only words bleed
Inside these pages you just hold me
And I won't ever let you go

Wait for me to come home

Oh you can fit me
Inside the necklace you got when you were 16
Next to your heartbeat
Where I should be
Keep it deep within your soul

When I'm away
I will remember how you kissed me
On my terrace home
Hearing you whisper through the phone,
"Wait for me to come home."

Senin, 09 Mei 2016

wasting time

HAI. udah lama nih gue ga cerita, abisnya kemarin-kemarin post-an gue galau mulu. huft.

semenjak pkl, gue ngerasa jadi kurang produktif like wasting time gitu dan ngerasa udah bego karna ga nyentuh buku pelajaran selama 3 bulan. kebayang ngga tuh-_- tapi untungnya hamdalah banget sekolah gue gaada uts buat kelas 11nya jadi gue gaperlu panik lagi.
gue pkl juga mager-mageran HAHA bisa sehari masuk sehari engga. sampe di peringatin berkali-kali sama yang punya perusahaannya karna jarang masuk dan selalu dateng siang. disaat mager, gue selalu mengumpulkan semua ide ide kreatif yang berbeda-beda buat bikin alasan gue gamasuk pkl ke bokap nyokap. astagfirullah antya. sampe akhirnya pkl gue selesai.
and then gue masuk sekolah lagi awal bulan april, dan langsung say hi again to buku-buku gue yang udah lama ga disentuh sampe ternyata berkurang entah diumpetin tikus atau apa, iya buku gue hilang-hilangan. yang ngebetein-nya baru juga masuk sekolah udah langsung kbm. mending gurunya full masuk kelas, kalo masuknya cuma 1 atau 2 guru mendingan gausah kbm. ya gini-gini aja deh let it flow sampe sekarang udah bulan ke-5, gue baru dikasih jatah libur dari tanggal 4 - 11 mei tapi cuma gabut dirumah like always wasting time everyday, i'm so lazy omgggg wwhhaatt sshhoouulldd ii ddoo. walaupun temen-temen gue suka ajak gue jalan, nyatanya dompet gue tipis. i'm crying like a river now+my phone rusak. gila ngga, sampis gue.

Jumat, 29 April 2016

Tolong Buat Aku Lupa

Jelaskan padaku mengapa semua terjadi serumit ini.
Aku tak tahu jika kamu tiba-tiba memenuhi sudut-sudut terpencil di otakku.
Hingga memenuhi relung-relung hatiku.
Semua terjadi begitu cepat tanpa teori.
Dan banyak basa basi.
Aku melihatmu, mengenalmu lalu mencintaimu.
Sesederhana itukah kamu mulai menguasai hari-hari ku.
Kamu jadi penyebab rasa semangatku
Kamu menjelma menjadi senyuman yang tidak bisa kujelaskan dengan kata-kata.
Iya, mungkin aku jatuh cinta.
Entah kamu, semua kulakukan diam-diam.
Begitu rapi hingga hatimu yang beku tidak pernah berhasil mencair.
Semua kusembunyikan.
Hingga perasaanmu yang tidak pernah peka tetap saja tidak peduli pada gerak-gerikku yang jarang tertangkap oleh sorot matamu.
Aku pandai menyembunyikan banyak hal.
Hingga kau tak memahami yang sebenarnya terjadi.
Aku tak bisa melupakanmu, sungguh.
Aku takkan pernah bisa lupa saat-saat masih bersamamu.
Hal-hal sederhana itu seakan-akan sengaja diciptakan untuk tidak dilupakan.
Tolong buat aku lupa.
Karna aku tak lagi temukan cara terbaik untuk menghilangkan kamu dari pikiranku.
Kita jarang punya kesempatan bicara.
Maksudku, berdua saja.
Rasanya mustahil, kamu dan aku berbeda.
Air dan api, dingin dan panas.
Rasanya menyebalkan jika aku tak mengetahui isi hatimu.
Kamu sangat sulit ku tebak.
Kamu teka-teki yang punya banyak jawaban juga banyak tafsiran.
Aku takut menerjemahkan isyarat-isyarat yang kau tujukan padaku.
Aku takut mengartikan kata-kata manismu yang mungkin saja tak hanya kau katakan untukku.
Aku takut mempercayai perhatian sederhanamu yang kau perlihatkan secara tersumbu.
Semakin takut jika perasaan ini bertumbuh ke arah yang tidak ku inginkan.
Tolong hentikan langkahku jika memang segalanya yang ku duga benar-benar hal yang salah dimatamu.
Tolong kembalikan aku ke jalanku sebelum aku mengganggu rute tujuanmu.
Ketahuilah, aku sedang berusaha melawan kamu yang mulai mengepul di otakku seperti asap rokok yang menggantung diudara.
Kamu seakan-akan terlihat nyata.



(A)

Kamis, 04 Februari 2016

Buat kamu

Ketika aku mencoba menjadi yang terbaik, tetapi aku tidak berhasil
Ketika aku mendapatkan apa yang aku inginkan, tetapi tidak apa yang aku butuhkan
Ketika aku merasa sangat lelah, tetapi aku tidak bisa tidur
Terjebak oleh kenangan itu
Dan air mata jatuh mengalir di wajahku
Ketika aku kehilangan sesuatu yang tidak bisa seorangpun menggantikannya
Ketika aku mencintai seseorang, tetapi terbuang seperti sampah
Mungkinkah lebih buruk?
Saat aku terlalu sayang dan harus membiarkannya pergi begitu saja
Kamu tahu?ini sakit sekali

Senin, 01 Februari 2016

BIRU

Namanya Biru, anugerah terindah yang tiba-tiba saja dikirimkan Tuhan untuk menitipkan beberapa pelajaran. Pelajaran tentang kedewasaan, kehendak, juga perbedaan.

Biru harus tahu, jika aku tidak pernah merencanakan hati ini untuk jatuh padanya. Sungguh, niat saja tidak pernah terpikir sama sekali pada awalnya. Semua berubah begitu saja, niatan yang tadinya sama sekali tidak ada menjelma menjadi ketakutan terbesar bila harus kehilangannya.

Kami berbeda, sangat berbeda. Aku berpikir kiri, dia berpikir kanan. Dia percaya bila perbedaan akan selalu menjadi pertentangan, aku tidak. Aku selalu percaya bila perbedaan bisa menjadi alat untuk mempersatukan, tetapi dia tidak.

Tuhan, aku ingin dia. Aku mau Kau kirim dia bukan sekedar menitipkan pelajaran, pun menitipkan hatinya untuk bisa aku sayangi sepenuh hati.

Kami berbicara, matanya terlihat sedang berusaha keras untuk tidak mengeluarkan air mata. "Kamu harus dapatkan yang terbaik dan aku bukan yang terbaik. Lupakan aku, karena kamu pun tahu jika kita memang diharuskan untuk saling melupakan. Kita jauh berbeda, Langit. Kamu hitam, aku putih, pun sebaliknya. Kalaupun dipaksa bersatu, kamu tahu akan menjadi warna apa. Abu-abu, Langit. Semuanya akan menjadi percuma."

Aku raih kedua tangannya, berharap ia mau mendengar dan duduk sebentar. "Aku yakin tidak ada yang percuma, Biru. Biru ingin bertahan karena aku tahu kamu yang terbaik, kita harus mencoba untuk saling bertahan. Aku mohon."

"Tidak, kamu salah. Kita tidak boleh mencobanya sama sekali, karena semuanya akan semakin menjadi tambah percuma. Aku menyayangimu, aku tidak mau masing-masing dari kita semakin sakit. Langit, kehendak Tuhan memang tidak bisa dilawan. Kamu harus mencari warna yang lain, aku bukan warna yang akan melengkapi pelangimu. Aku haya abu-abu." Ia melepas genggaman tangannya dari genggamanku, kemudian matanya menangis deras.

Aku menduduk lemas, menangis, tidak sanggup bersuara keras. "Kamu tahu aku hancur?"

"Kamu tahu aku pun begitu?"

Ia beranjak pergi, meninggalkan aku tanpa perpisahan apa-apa.

Dia tidak mengerti atau aku yang tidak mau mengerti? Senyumannya adalah pengharapan, matanya adalah kejujuran, dia adalah satu yang mustahil untuk direlakan.

Perasaan ini semakin tidak karuan. Hati dan otak kian berdebat hebat. Disatu sisi aku harus merelakannya, namun ada sisi lain yang lebih besar yang mengatakan bila aku harus terus bertahan.

Namun, akhirnya aku berpikir murni dan berujung pada kesimpulan dimana ada beberapa tujuan yang tidak bisa memiliki jalan yang searah. Ada perasaan yang tidak bisa dilalui dari arah yang berbeda.
Mungkin dia benar, ini yang terbaik. Biarkan saja perasaan ini ada dan pernah ada, biarkan dia menjadi bingkai pelajaran yang paling berharga.