Author : Salma Havisha aka Visha.
Genre : You will find it.
Main Cast : Greyson Chance, Elle Fanning and you will find it later.
PART 1
Pria
berambut coklat itu mengehempaskan bokongnya di tempat duduk penonton
bioskop bersamaan dengan kelima temannya tersebut. Ia baru saja ingin
menonton film terbaru yang keluar di bioskop yaitu ‘Paranormal
Activity’. Memang film ini termasuk film yang menegangkan dan terkesan
horror. Sebenarnya pria itu takut sekali dengan film seperti ini,tapi
ini adalah tantangan untuknya karna memilih Dare dalam permain Truth or
Dare. Seluruh sahabatnya mengejeknya karena tak berani menonton film
ini. Baiklah,seharusnya dia tak memilih dare karena sahabatnya semua tau
kelemahannya. Takut.
“Kau penakut, Grey... jangan menangis ya, hati-hati sebelahmu kosong.” ucap salah satu sahabatnya meremehkan.
Greyson
Michael Chance. Ya, itulah nama pria itu. Greyson langsung menoleh ke
kiri dan melihat tempat duduk kosong. Greyson meneguk ludahnya merasa
bergidik. Dia merasa dirinya seperti banci yang takut akan kepercayaan
hantu. Greyson mengarahkan matanya ke layar besar dihadapannya. Ternyata
film nya sudah dimulai.
Greyson sesekali menutup matanya
ketika nada dari film itu mulai menunjukan ketegangan. Greyson meraih
popcorn yang tadi ia beli sebelum memasuki studio bioskop ini. Greyson
menggelengkan kepala nya mencoba untuk tidak berfokus kepada film yang
sedang ia tonton saat ini. Tiba-tiba matanya berhenti kearah sebelah
kiri dimana tempat duduk penoton itu kosong,tapi sekarang sudah tidak
kosong lagi karena sudah di tempati oleh seorang gadis remaja
seumurannya.
Greyson langsung mengalihkan matanya ke layar
lebar lagi. Greyson melongo tak percaya karena film nya sudah habis dan
perlahan lahan lampu di dalam studio menyala. Kenapa film ini cepat sekali berakhir? batin
Greyson. Greyson bangkit dari tempat duduk penonton dan melihat sekitar
tempat duduknya kembali, siapa tau saja ada yang ketinggalan. Lagi-lagi
mata Greyson melihat ke arah gadis seumurannya yang tadi duduk di
sebelahnya.Gadis itu masih menatap ke arah layar yang sudah tak
bergambar dengan tatapan kosong.
“Hey!” ujar Greyson
sambil menyentuh pundak gadis itu. “Film ini sudah selesai,lebih baik
keluar sekarang.” lanjut Greyson dengan nada yang ramah.
Gadis itu menengok ke arah Greyson dan bangkit dari tempat duduk.
“Terimakasih ya, maaf... tadi aku terlalu banyak melamun.” balas gadis itu sambil tersenyum. Greyson hanya mengangguk.
“Grey, kenapa kau masih disitu?” teriak Colton -sahabatnya- dari bawah. Greyson langsung menengok ke arah Colton.
“Bentar dulu aku mau---” ucapan Greyson berhenti ketika menengok ke arah gadis itu tak menemukan siapapun di depannya. Gosh...
“Mau apa sih Grey? Cepat turun! Aku lapar.” teriak Colton tak sabar.
Greyson
bergidik merinding lantas langsung cepat cepat turun ke bawah menemui
Colton. Tidak, tidak, tidak! Greyson langsung menggeleng keras. Mungkin
saja gadis itu sudah pergi ketika ia sedang berbicara dengan Colton.
Tapi mengapa gadis itu cepat sekali hilang? Greyson mempercepat jalannya
menuju Colton.
“Kau lama sekali, huh!” ucap Colton.
“Eh...m...iya udah ayo makan!” Greyson langsung menarik tangan Colton untuk
keluar dari studio bioskop itu. Mungkin ia akan berjanji untuk tidak
menonton film horor lagi.
“Apa sih Greyson narik narik tangan aku aja. Aku bukan homo tau!” ujar Colton sebal.
“Yang lain pada kemana?” jawab Greyson tak memperdulikan ucapan Colton.
“Mereka sudah di pizza hut Grey! Kau lagi lama sekali di dalam studio.”
“Yaudah lah yuk cepat kesana perutku juga sudah keroncongan.”
Greyson berjalan ke pizza hut sambil
bermain handphone nya tersebut tanpa memperdulikan Colton yang sedang
meminta izin ke toilet. Ketika Greyson sudah sampai di meja dimana
sahabat nya itu berada, Greyson merinyit tak percaya. Bagaimana Colton
bisa sudah sampai sini? Bukankah tadi Colton sedang di toilet?
“Kau
cepat sekali sampai nya Colton? Bukankah kau tadi meminta izin ke
toilet?” ucap Greyson yang dijawab gelak tawa dari semua sahabatnya.
“Kau
mengigau, Grey! Sungguh, jangan membuat perutku mual sekarang. Aku sudah
sampai disini dari tadi dan aku meninggalkan mu yang masih di dalam
studio bioskop itu.” balas Colton masih dengan tawa nya.
“Jangan
berbohong padaku. Memangnya aku tidak tau,candaan mu itu tak lucu!”
Greyson duduk di bangku yang masih kosong. Sebenarnya Greyson merasa
takut tapi ia tidak menunjukkan ekspresinya tersebut di wajahnya.
“Heh
Grey! Kita gak boong kok, tadi bener emang kita ninggalin kau sendiri
biar nyariin. Tertanya kau tau kalau kita disini.” sambung Hayden.
Greyson memandang Hayden dengan cuek, tapi tidak dengan hatinya. Dia
masih kaget sekaligus bingung.
“Eh ya besok kan sudah
liburan musim panas. Bagaimana kalau kita ke Villa tante ku yang di
daerah perbukitan...enak loh udaranya.” ujar Logan menyusul.
“Boleh
tuh, setuju gak semuanya nih?” ucap Lauren kepada teman-temannya. Mereka
semua hanya mengangguk kecuali Greyson. Dia masih melamun karena hal
tadi.
“Heh Grey, kamu ikut gak?” Greyson langsung kaget ketika Hayden memukul lengan Greyson agak cukup keras.
“Eh...iya...memangnya mau kemana sih?” ucap Greyson tergagap tak mengerti. Sahabatnya semua hanya memutar bola mata malas.
“Ke villa tante aku Grey, kau kenapa sih bengong saja?” ucap Logan.
“Lagi tidak mood berbicara.” jawab Greyson sambil menunduk melihat handphone nya malas.
Sebenarnya
dia bukan tidak mood berbicara tetapi memikirkan hal yang baru saja
terjadi. Bagaimana bisa tadi Colton bilang bahwa dia meninggalkan
Greyson tetapi tadi Greyson ke pizza hut bersama Colton? Greyson menggelengkan kepala nya pelan dan mengerjap beberapa kali. Bisa-bisa ia gila karena ini.
“Bilang saja kau masih takut dengan film tadi Grey.” ucap Colton sambil memeletkan lidahnya dan tertawa kecil.
“Shut up!” kesal Greyson yang membuat Colton diam dan menahan tertawa.
*****
Gadis
itu tersenyum kecil begitu mengingat pria yang baru saja ia kenal. Pria
itu tampak lucu dengan wajahnya yang agak tembem. Tapi gadis itu
langsung tersadar bahwa ia tidak bisa menjadi miliknya. Gadis itu lantas
bangkit dari tempat tidur dan melayang ke arah ruang bawah tanah dari
rumah besar itu.
Gadis itu tersenyum kecut ketika melihat
mayatnya masih tersimpan rapih di sela-sela dinding rumah besar ini.
Tanpa disadari ia meneteskan air matanya. Ia merasa kesepian –setiap
harinya-. Tak ada yang menemani nya di rumah yang sangat besar ini. Dia
ingin memiliki teman lagi seperti dahulu kala. Ia bahkan masih berharap
bahwa kejadian beberapa tahun lalu itu tak terjadi. Tapi itu tak
bisa, gadis itu tidak bisa memutar waktu.
“Keyla?” panggil seseorang yang membuat gadis yang bernama Keyla itu menoleh ke belakang.
“Mommy?” balasnya sambil menghapus kasar air matanya.
“Kau menangis lagi?” ucap ibu nya mendekat ke arah Keyla.
“Aku kesepian mom” curhatnya kepada ibu nya ini. Ia sudah beratus-ratus kali mengucapkan kata-kata itu kepada ibu nya.
“Mommy disini, sayang” ibu Keyla mengelus rambut coklat Keyla.
“Tapi mom hanya satu hari disini dan tak bersamaku, aku butuh teman mom.”
“Kamu akan mendapatkan teman besok sayang... jangan khawatir, dia baik” ujar ibu nya membuat Keyla mengernyit tak mengerti.
“Maksud mom? Apakah ada manusia yang dapat melihatku?”
“Sure. Kau besok akan bertemu dengannya.” Ucap ibu Keyla sambil memeluk anak satu satu nya ini.
*****
“Jaket, pakaian
dalam, topi, baju cadangan, celana jeans. Sudah semua. Apalagi yang
belum?” Greyson bertanya pada dirinya sendiri sambil memeriksa apa yang
belum ia bawa untuk liburan besok. “Ohh iya kamera. Mana kameraku...”
Greyson mengobrak-abrik isi lemari kecil nya dan menemukan kamera dslr
disana. Kamera kesangannya.
“Grey, teman mu sudah datang ni...cepat turun!” teriak ibu nya dari bawah. Greyson cepat cepat
memasukan kamera itu kedalam ransel nya dan turun kebawah. Benar saja
disana sudah ada Maddox –sahabatnya- yang menunggu.
“Kau lelet, Grey.” Celocos Maddox sambil tertawa kecil.
“Memang kau sudah menunggu berapa lama?”
“1 menit kurang 5 detik” ucap Maddox terkekeh.
“Baiklah, mom Grey pergi dulu ya... kalau ada apa-apa telepon Grey aja” Greyson
mengecup pipi ibu nya dan menarik Maddox untuk keluar.
“Hati-hati Grey, jangan lupa makan!” teriak ibu nya ketika Greyson hendak memasuki mobil. Greyson hanya membalas dengan anggukan.
“Anak mommy. Hahhaha” ucap Maddox dengan terkekeh dan tertawa. Greyson hanya memutarkan bola matanya malas.
“Terserah kau saja... sekarang kita mau kemana dulu?”
“Kerumah Hayden dulu baru kita ke villa nya.” Greyson mengangguk mengerti dan memasang seat belt .
‘semoga liburan kali ini menyenangkan’ batin Greyson.
NEXT - #part2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar